Wisata Menara Siger
Hellooooo... jumpa lagi nih sama saya kali ini saya akan
membahas Menara Siger. Untuk kalian yang belum tau Menara Siger pasti bertanya
tanya Menara apaan sih? Nahhh kali ini saya akan membahas tentang menara siger.
Buat kalian yang pernah menyebrang dari pelabuhan Merak ke
Pelabuhan Bakauheni pasti kalian pernah melihat ikon dari provinsi Lampung
tersebut, karna Menara Siger terlihat sangat jelas dari pelabuhan Bakauheni.
Menara Siger adalah menara yang menjadi titik nol Sumatra di
bagian selatan. Bangunan ini merupakan karya arsitek asli Lampung, Ir. Hi.
Anshori Djausal M.T. Teknik ferrocement merupakan pengembangan tim arsitek
Menara Siger, dengan menggunakan jaring kawat menyerupai jaring laba-laba.
Pengerjaan lambang siger dan beberapa ornamen tidak menggunakan cor-coran,
namun bagian per bagian dengan tangan. Dengan metode ini, setiap inci bangunan
tahan guncangan dan terpaan angin laut.
Menara Siger di bangun pada tahun 2005 di Bukit
Gamping, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan tepatnya di
bukit yang berada di sebelah kiri pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni. Tinggi dari menara Siger adalah 110 meter di atas permukaan laut.
Menara Siger tersebut diresmikan oleh gubernur Lampung Sjachroedin Z.P pada
tanggal 30 April 2008
Menara siger memeiliki luas 50 x 11 meter dengan
ketinggian yang mencapai 32 meter dan
memiliki 6 lantai,pembangunan menara tersebut menghabiskan biaya sebanyak Rp.
15 milyar dan juga Menara Siger ini dibangun dengan memperhatikan ciri
khas Lampung. Di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan budaya
Lampung serta sarana-prasarana pariwisata. Sebagai tugu di ujung Pulau
Sumatera, Menara Siger dilengkapi dengan tulisan penanda Titik Nol Pulau
Sumatera. Menara Siger dengan warna emas itu dilengkapi ruangan tempat
wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni serta keindahan panorama laut dan alam
sekitarnya. Menara Siger adalah simbol Lampung. Ia bukan hanya menjadi ikon
pariwisata, tetapi dapat menjadi ikon dalam segala hal: keagamaan, seni dan
budaya, pendidikan.
Baguna menara tersebut akan berisi data asta gatra, yaitu
trigatra mencakup letak geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam
(SDA). Berikutnya panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan
demikian para turis tidak perlu banyak bertanya.
Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak
menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara
Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak
hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan
identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak
sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing.
Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak bisa di anggap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon kebanggaan yang berskala nasional.
Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak bisa di anggap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon kebanggaan yang berskala nasional.
Cukup sekian dulu ya ulasan saya tentang Menara Siger. Sampa
ketemu di artikel saya selanjutnya yaa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar