Jumat, 02 Desember 2016

Menara Siger


Wisata Menara Siger 


Hellooooo... jumpa lagi nih sama saya kali ini saya akan membahas Menara Siger. Untuk kalian yang belum tau Menara Siger pasti bertanya tanya Menara apaan sih? Nahhh kali ini saya akan membahas tentang menara siger.





Buat kalian yang pernah menyebrang dari pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni pasti kalian pernah melihat ikon dari provinsi Lampung tersebut, karna Menara Siger terlihat sangat jelas dari pelabuhan Bakauheni.

Menara Siger adalah menara yang menjadi titik nol Sumatra di bagian selatan. Bangunan ini merupakan karya arsitek asli Lampung, Ir. Hi. Anshori Djausal M.T. Teknik ferrocement merupakan pengembangan tim arsitek Menara Siger, dengan menggunakan jaring kawat menyerupai jaring laba-laba. Pengerjaan lambang siger dan beberapa ornamen tidak menggunakan cor-coran, namun bagian per bagian dengan tangan. Dengan metode ini, setiap inci bangunan tahan guncangan dan terpaan angin laut.

Menara Siger di bangun pada tahun 2005 di Bukit Gamping, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan tepatnya di bukit yang berada di sebelah kiri pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Tinggi dari menara Siger adalah 110 meter di atas permukaan laut. Menara Siger tersebut diresmikan oleh gubernur Lampung Sjachroedin Z.P pada tanggal 30 April 2008

Menara siger memeiliki luas 50 x 11 meter dengan ketinggian yang  mencapai 32 meter dan memiliki 6 lantai,pembangunan menara tersebut menghabiskan biaya sebanyak Rp. 15 milyar dan juga Menara Siger ini dibangun dengan memperhatikan ciri khas Lampung. Di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan budaya Lampung serta sarana-prasarana pariwisata. Sebagai tugu di ujung Pulau Sumatera, Menara Siger dilengkapi dengan tulisan penanda Titik Nol Pulau Sumatera. Menara Siger dengan warna emas itu dilengkapi ruangan tempat wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni serta keindahan panorama laut dan alam sekitarnya. Menara Siger adalah simbol Lampung. Ia bukan hanya menjadi ikon pariwisata, tetapi dapat menjadi ikon dalam segala hal: keagamaan, seni dan budaya, pendidikan.

Baguna menara tersebut akan berisi data asta gatra, yaitu trigatra mencakup letak geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam (SDA). Berikutnya panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan demikian para turis tidak perlu banyak bertanya.

Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing.
Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak bisa di anggap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki ikon kebanggaan yang berskala nasional.

Cukup sekian dulu ya ulasan saya tentang Menara Siger. Sampa ketemu di artikel saya selanjutnya yaa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar